Friday, October 2, 2015

Berkah Qiyamul-lail Bagi Umat manusia

Berkah
Qiyamul-lail
Bagi Umat manusia

Alkisah seorang muslimah bernama Indah
(nama samaran). Dia berumur 20 tahun.
Aktifitas dakwah kampusnya luar biasa,
namun sayang sebagian besar keluarganya masih
dangkal pemahaman Islamnya.
Hingga suatu ketika, ia dicintai oleh seorang
beretnis Cina beragama Budha. Sebut saja
namanya Cen. Cen adalah seorang saudagar
kaya, aset kekayaannya sangat besar di ibukota,
Jakarta.
Suatu sore, lamaran menikah datang pada Indah
dari Cen. Semua anggota keluarga membujuk
Indah agar ia mau menerimanya. Ibunya Indah,
terutama dia sangat mendukung. Om Indah yang
merupakan teman dari Cen bersemangat
menjodohkan mereka berdua. Nenek memaksa
Indah untuk menerimanya. Dan paksaan untuk
menikah dengan orang budha itu terus dirasakan
olehnya. Dengan dalih Cen adalah orang kaya,
berharta.
Indah begitu tertekan dengan keadaan. Malah
semua anggota keluarganya mulai menerbitkan
rasa benci pada dirinya jika ia tak mau menerima
Cen. Ia semakin tertekan orang-orang yang
dicintainya mendadak benci padanya.
Cen pun tak menyerah mendapatkan Indah.
Seorang gadis muslim, yang sungguh haram bagi
orang non muslim. Sungguh!. Cen tak kehabisan
akal. Saking ngebetnya Cen pada Indah, Cen
mengeluarkan pernyataan.
”Aku rela meninggalkan agamaku untukmu.....”
Seketika Indah kaget mendengar statement
itu.Posisi Indah semakin terjebit. Dia tak pernah
mencintai Cen dan tak pernah ia ingin menikah
dengannya karena alasan agama. Bagi seorang
aktivis dakwah kampus itu, aqidah adalah nomor
satu. Hatinya mulai tertarik pada Cen kalau ia
berpindah Islam. Nampaknya cara Cen ini cukup
ampuh menggelincirkan hati Indah. Namun ia
belum yakin, akhirnya ia klarifikasi. Apa betul Cen
mau menjalankan Islam dengan sepenuh hati?.
Ternyata semua jawabannya tak meyakinkan
Indah. Ketika Cen tahu tentang puasa, dia berdalih
tidak bisa melakukannya karena sakit mag. Ketika
Cen tahu naik haji, dia berdalih berat dilakukan. Di
Mekah panas!, begitulah alasannya.
Astaghfirullah....Dan banyak lagi pernyataan
menunjukkan ketidakseriusannya pada Islam.
Dan akhirnya, Indah berkata TIDAK dengan tegas
menolak lamaran itu. Semua anggota keluarga
mencibirnya dan membencinya. Ia tertekan.
Puncaknya, sang ibu masuk rumah sakit karena
mendengar Indah menolak Cen. Indah semakin
disalahkan. Tak ada seorangpun mendukungnya.
Air mata menjadi seorang teman yang setia
baginya setiap hari. Berbagai upaya ia lakukan
untuk meyakinkan anggota keluarganya bahwa
seorang wanita muslim tak halal menikah dengan
orang non muslim. Namun upaya itu tak berhasil.
Semuanya masih kukuh dalam pendiriannya,
”Indah harus menikah dengan Cen”.
Dan tegakkanlah shalat itu pada kedua tepi siang
(pagi dan petang) dan pada bagian permulaan dari
malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang
baik menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan
yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang
yang ingat (Q.S Hud: 114).
Instruksi dari Alloh SWT lewat ayat di atas Indah
lakukan. Sampai di sepertiga malam akhir, di
hening malam. Ia tunaikan Qiyamul Lail. Ia berfikir,
tak ada yang bisa menolong saat itu kecuali Alloh
SWT. ”Cukuplah Engkau Ya Alloh sebagai
penolong hamba...”, desahnya. Ia panjatkan doa
dan berserah diri padaNya. Sementara penjara
pernikahan dengan orang Budha menanti. Ia tak
kuasa membendung air mata. Ia terus berdoa,
memohon pertolongan dari semua kesulitan dan
tekanan yang mengekangnya. Dia sudah
menyempurnakan ikhtiar. Tak ada respon positif
dari keluarga. Tak ada yang mendukungnya.
Bersama kesulitan ada kemudahan. Ternyata
kebesaran Alloh SWT itu datang juga. Ketika
ikhtiar Indah sudah sempurna berita mengejutkan
terdengar beberapa minggu kemudian. Cen
dialihkan hatinya pada wanita lain. Mu'jizat
Qiyamul Lail terasa. Qiyamul Lail itu mengubah
segalanya. Subhanallah!
Wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik.
Dan wanita yang buruk adalah untuk laki-laki yang
buruk. Allohuakbar!!


Semoga Bermanfaat kawan ku semuanya

No comments:

Post a Comment